Hadits Tentang Amanah dalam Islam

2021-12-15 19:26:26

Hadits tentang amanah apa saja? Mengapa seseorang ada baiknya mengetahui hadis tentang amanah? Pasti di antara Sahabat, hampir tidak ada yang belum pernah mendengar kata amanah. Namun, memahami makna kata tersebut dengan tepat serta mengetahui sumber hukum apa saja yang membahas tentang amanah, apakah telah dipenuhi?

Jika belum, yuk cari tahu bersama jawabannya dalam artikel ini!

Apa Itu Amanah

Sebelum mengetahui apa saja hadis yang menegaskan pentingnya memiliki sifat amanah, ada baiknya kita kulik lebih dalam apa pengertian amanah serta maknanya menurut para cendekiawan muslim.

Menurut KBBI, makna kata amanah dalam bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada orang lain.

Adapun menurut salah satu cendekiawan muslim, Quraish Shihab, yang lebih memperjelas lagi pemahaman mengenai amanah, mengatakan bahwa amanah adalah kepercayaan yang diberikan seseorang untuk dipelihara dan dijalankan sebaik mungkin. Dalam prosesnya pun, orang yang diberi amanah harus menghindari kemungkinan menyia-nyiakan amanah tersebut, baik karena sengaja ataupun lalai.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa amanah adalah sifat seseorang yang mampu menjaga dengan sebaik mungkin kepercayaan yang diberikan kepada orang tersebut. sehingga, orang tersebut bisa dipercaya oleh orang-orang atau suatu komunitas di sekitarnya.

Hadits Tentang Amanah

Di artikel kali ini, mari kita ketahui tentang sumber hukum kedua dalam Islam yang menjelaskan tentang sifat amanah. 

  1. Hadis Riwayat Bukhari tentang Kehancuran Jika Menyia-nyiakan Amanah

اِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

(idzaa duyyia’at amaanatu fantazirus saa’ata, qoola kaifa idoo’atuhaa yaa rasuululloh, qoola idzaa asnidal amru ila goiri ahlihi fantazir assaa’ata)

Artinya:

Dari Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Kemudian ada seorang sahabat yang bertanya, “Bagaimana maksud amanat disia-siakan ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. Bukhari)

  1. Hadis Riwayat Imam Ahmad tentang Amanah Jadi Tanda Beriman

 مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ

(maa khotobanaa nabiyyulloh SAW, illaa qoola, laa iimaana liman laa amaanata lahu, walaa diina liman laa ‘ahdalahu)

Artinya:

Tidaklah Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya.” (HR. Imam Ahmad)

  1. Hadits Riwayat Tirmidzi tentang Anjuran Menjalankan Amanah

أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

(addil amaanata ilaa mani’tamanaka wa laa takhun man khoonaka)

Artinya:

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” (HR. Tirmidzi)

  1. Hadis Riwayat Ahmad tentang Amanah Ciri Kesempurnaan Iman

 لاَ إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ

(laa iimaana liman laa amaanata lahu walaa diina liman laa ‘ahdahu)

Artinya:

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji” (HR. Ahmad).

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang Kewajiban Individu Memiliki Sifat Amanah

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ

 (haddatsnaa abdulloh ibnu maslamata an maalikin an abdillah ibni diinarin an abdillah ibni ‘umaro anna rasuul allahi SAW qoola: alaa kullukum rooin wa kullukum masuulun an roiyyatihi. Fal amiirul ladzii alan naasi roo’in alaihim wa huwa masuulun ‘anhum)

Artinya:

Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda; “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang Bahaya Tidak Memiliki Sifat Amanah

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

(aayatul munaafiqi tsalaatsun, idzaa haddatsa kadzaba waidzaa wa’ada akhlafa waidza’ tumina khoona)

Artinya:

Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ciri Orang Bersifat Amanah

Seseorang yang memiliki sifat amanah, dapat dipastikan memiliki beberapa ciri-ciri di bawah ini. Yuk cari tahu bersama, Sahabat!

  1. Jujur
  2. Tanggung jawab
  3. Tepat janji
  4. Tegas
  5. Sering dipercayakan tugas tidak biasa

Itu dia bahasan singkat tentang pengertian amanah, hadits tentang amanah, serta ciri orang yang amanah. Semoga informasinya bermanfaat ya. Untuk kemudahan mendapatkan produk proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat.

Foto: Unsplash

Artikel Lainnya

5 Keutamaan Surat Ar Rahman yang Tidak Ada Pada Surat Lain

Yuk cari tahu keutamaan surat ar Rahman bareng artikel ini!
Baca sekarang

Macam-Macam Riba yang Wajib Kamu Ketahui

Hukum riba adalah haram. Tetapi, macam-macam riba apa saja ya yang tidak diperbolehkan? Jawabannya cari di sini yuk!
Baca sekarang

Apa yang Dimaksud dengan Ghanimah?

Cari tahu apa yang dimaksud dengan ghanimah di sini yuk!
Baca sekarang
Kontak WA Wakalahmu