Teladan Nabi Muhammad ﷺ dalam Muamalah Keuangan Keluarga
Islam mengajarkan prinsip muamalah yang mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan keuangan keluarga. Nabi Muhammad ﷺ sebagai uswah hasanah (teladan terbaik) mencontohkan bagaimana seorang muslim membina keluarga dengan pengelolaan harta yang penuh tanggung jawab, kesederhanaan, dan keberkahan. Berikut beberapa teladan Rasulullah ﷺ dalam hal muamalah keuangan keluarga.
1. Nafkah Kewajiban Suami
Memberi nafkah adalah kewajiban seorang suami.
Allah ﷻ berfirman:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa: 34)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Cukuplah seseorang itu berdosa jika ia menelantarkan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Dawud)
Seorang suami dituntut untuk berusaha mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya dengan cara yang halal. Nafkah yang diberikan dengan niat ikhlas akan bernilai sedekah di sisi Allah.
2. Istri yang Qanaah
Kewajiban suami memberi nafkah hendaknya diiringi dengan sifat qanaah dari pihak istri. Dalam sejarah, para istri Nabi ﷺ pernah meminta tambahan nafkah.
Maka Allah menurunkan firman-Nya:
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu: Jika kamu menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah aku berikan kepadamu mut’ah (pesangon) dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Tetapi jika kamu menginginkan Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 28–29)
Semua istri Nabi memilih tetap bersama beliau dengan penuh qanaah, meski hidup sederhana.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Beruntunglah orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya qanaah terhadap apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)
3. Kesederhanaan
Kehidupan Rasulullah ﷺ jauh dari sikap berlebih-lebihan. Beliau sering kali hanya memiliki kurma dan air di rumahnya.
Allah ﷻ mengingatkan:
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra: 27)
Kesederhanaan menjadi kunci keberkahan, menjauhkan keluarga dari sifat tamak dan boros.
4. Transparansi dan Musyawarah
Dalam keluarga, pengelolaan keuangan sebaiknya dilakukan dengan keterbukaan.
Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya musyawarah:
“…dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu…” (QS. Ali Imran: 159)
Beliau sering berdiskusi dengan istri-istrinya, bukan hanya soal rumah tangga, tapi juga urusan umat. Sikap ini menjadi teladan agar suami-istri bersama-sama merencanakan dan mengelola keuangan keluarga.
5. Menabung dan Merencanakan Masa Depan
Rasulullah ﷺ mengajarkan pentingnya menyimpan sebagian rezeki untuk kebutuhan masa depan. Diriwayatkan bahwa beliau pernah menyimpan bahan makanan keluarganya untuk satu tahun (HR. Bukhari). Ini menunjukkan pentingnya menabung dan perencanaan agar keluarga terhindar dari kesulitan.
6. Menghindari Hutang
Rasulullah ﷺ sangat berhati-hati dalam berhutang.
Beliau bersabda:
“Jiwa seorang mukmin tergantung dengan hutangnya sampai hutang itu dilunasi.” (HR. Tirmidzi)
Hutang boleh dilakukan dalam keadaan darurat, tetapi harus disertai niat kuat untuk melunasinya. Membiasakan hidup sesuai kemampuan lebih baik daripada bergantung pada hutang.
7. Memberi Sedekah
Harta bukan hanya untuk kebutuhan diri, tetapi juga untuk berbagi.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)
Sedekah membersihkan harta, menambah keberkahan, dan menguatkan solidaritas sosial. Dengan bersedekah, seorang muslim melatih diri untuk tidak terikat pada harta.
Penutup
Teladan Nabi Muhammad ﷺ dalam muamalah keuangan keluarga mengajarkan keseimbangan antara kewajiban, kesederhanaan, dan kepedulian sosial. Seorang suami wajib menafkahi keluarganya dengan halal, sedangkan istri dituntut qanaah dan bersyukur. Keluarga muslim ideal adalah yang hidup sederhana, bermusyawarah, menabung, menghindari hutang, serta gemar bersedekah. Dengan mengikuti teladan Rasulullah ﷺ, keluarga akan hidup harmonis, penuh keberkahan, dan diridhai Allah ﷻ.
Salam : Farisah Amanda, S.E.Sy., M.E., AWPS, CSFT