7 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

2022-01-18 13:58:54

perbedaan bank syariah dan bank konvensional - Bank menjadi lembaga keuangan yang cukup dekat bagi masyarakat. Selain karena keberadaannya yang mudah ditemui, bank juga menyediakan layanan yang multifungsi. Baik itu syariah maupun konvensional. Lantas, apa ya kira-kira perbedaan bank syariah dan bank konvensional?

Langsung liat penjelasannya di bawah ini yuk Sahabat!

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Selain istilahnya yang berbeda, masih ada banyak lho Sahabat, perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Wakalahmu merangkum 11 perbedaan keduanya pada poin di bawah ini:

  1. Pengertian

Meskipun bank syariah dan bank konvensional sama-sama lembaga keuangan, mereka memiliki pengertian yang berbeda.

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang menarik dan mengalirkan uang dari dan kepada masyarakat, sehingga uang dapat beredar, dengan peraturan yang berdasarkan prinsip syariah.

Sedangkan bank konvensional adalah bank yang melakukan aktivitasnya yaitu mengumpulkan dan mengedarkan uang di masyarakat, dengan peraturan yang berdasarkan instrumen hukum yang berlaku di Indonesia saja, tanpa memerhatikan aturan syariah.

  1. Prinsip Pelaksanaan

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang kedua ialah pada prinsip yang digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional bank.  

Bank syariah menganut prinsip syariah dan menerapkankannya dalam setiap layanan dan produk yang ditawarkan. Sehingga, nuansa keislaman akan tampak kental pada bank-bank syariah. Tentu saja hal ini terjadi karena bank syariah menerapkan aturan dalam Quran dan hadis yang diintisarikan lewat fatwa MUI.

Sedangkan bank konvensional, menerapkan prinsip standar operasional perbankan yang tertera dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia. Aturan tersebut tentunya ditetapkan oleh pemerintah melalui lembaga keuangan yang telah dibentuknya.

  1. Sistem Perolehan Keuntungan

Perbedaan ketiga terdapat pada proses mendapat keuntungan.

Baik bank syariah maupun bank konvensional, perlu mendapatkan untung agar aktivitas pelayanan nasabah dapat terus berjalan secara maksimal. Baik dari sistem, fasilitas, hingga para petugas yang memberikan pelayanan.

Meski begitu, terdapat perbedaan signifikan terkait cara kedua bank tersebut memeroleh keuntungan.

Bank syariah menerapkan sistem bagi hasil untuk mendapatkan keuntungan, yang didapatkan dari layanan kemitraan dengan nasabah , jual beli, maupun sewa menyewa. Sementara bank konvensional, menerapkan sistem suku bunga untuk mendapatkan keuntungannya.

  1. Dasar Perjanjian Transaksi

Perbedaan keempat terletak pada bentuk perjanjian transaksi yang diterapkan.

Pada bank syariah, dasar perjanjian transaksi yang digunakan beragam, tergantung dari jenis produk dan layanan yang dipilih oleh nasabah. Mengapa seperti itu? Karena bank syariah memerhatikan pula aspek hukum Islam selain hukum nasional dalam tiap transaksi.

Sementara pada bank konvensional, jenis dasar perjanjian yang dipakai hanya memerhatikan aspek hukum nasional. Sehingga tidak terlalu beragam seperti bank syariah.

  1. Lembaga Pengawas

Perbedaan bank syariah dan konvensional yang kelima dapat dilihat dari lembaga pengawasnya.

Kegiatan operasional bank syariah diawasi oleh beberapa lembaga. Lembaga tersebut ialah dewan pengawas syariah, dewan syariah nasional MUI, dan dewan komisaris bank.

Sementara itu, aktivitas bank konvensional diawasi oleh dewan komisaris.

Meski begitu, keduanya sama-sama diatur oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

  1. Proses Pengelolaan Dana

Perbedaan selanjutnya antara bank syariah dan bank konvensional ialah pada cara perusahaan mengelola dana nasabah.

Syariat Islam yang diterapkan dalam pengelolaan bank syariah ikut memberi pengaruh terhadap instrumen investasi dan bisnis yang dipilih untuk mengelola dana.

Bank syariah hanya diperbolehkan untuk menginvestasikan dana nasabahnya pada instrumen yang halal. Sama halnya dengan unit bisnis yang didanai. Keduanya tidak boleh terkait dengan hal-hal yang haram, seperti perusahaan minuman keras, judi, narkoba, ataupun industri rokok.

Sementara itu, pada bank konvensional lebih bebas. Industri apapun selama menghasilkan keuntungan dan tidak dilarang dalam undang-undang, termasuk rokok dan minuman keras, dapat dijadikan instrumen investasi untuk mengelola dana nasabah.

  1. Ketentuan Denda

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang terakhir ialah pada ketentuan denda.

Pada bank syariah, ketentuan denda yang harus disetor saat nasabah telat membayar cicilan tidak ada pada umumnya. Namun, pihak bank tetap akan mempertanyakan keterlambatan tersebut dan mengadakan pembicaraan dengan nasabah untuk mencapai keputusan bersama.

Jikalaupun ada denda pada kasus tertentu, pemanfaatan uang tersebut ditujukan untuk dana sosial kemasyarakatan.

Sementara pada bank konvensional, nasabah harus membayar denda jika terlambat membayar cicilan. Besaran denda tersebut pun sudah ditetapkan di awal. Sehingga sangat mungkin bunga yang dibayar lebih besar daripada jumlah pokok cicilan, jika terus menunda pembayaran.

Itu dia sedikit informasi tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Untuk kemudahan mendapatkan produk proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat.

Yuk, cek Wakalahmu sekarang!

Foto: Freepik.com

Artikel Lainnya

Cara Mengatur Keuangan Pribadi yang Benar dan Mudah

Ayo cari tahu cara mengatur keuangan pribadi yang simpel di artikel ini!
Baca sekarang

Bank Syariah: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya

Yuk cari tahu pengertian bank syariah serta fungsi dan tujuannya di sini!
Baca sekarang

5 Keuntungan Deposito Syariah yang Sering Dilewatkan

Sudah tahu deposito syariah? Kalau keuntungan deposito syariah? Yuk, cek lagi artikel ini untuk mastiin lagi informasinya!
Baca sekarang
Kontak WA Wakalahmu