Cara Mengatur Keuangan Pribadi yang Benar dan Mudah

2022-01-28 08:17:25

cara mengatur keuangan - Tentu sangat menyenangkan apabila pay day atau gajian telah tiba. Namun, harus tetap waspada ya Sahabat. Jangan sampai euforia gaji cair membuat Sahabat hilang kontrol dan membeli hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan atau bahkan diinginkan. Justru, saat inilah waktu yang tepat untuk memulai cara mengatur keuangan pribadi. Mengapa demikian?

Yuk cari tahu jawabannya di artikel berikut!

Cara Mengatur Keuangan Pribadi

Pada dasarnya, tidak ada standar baku mengenai cara mengatur keuangan yang tepat. Oleh karena itu, Sahabat dapat menggunakan cara yang Sahabat nyaman dan biasa pakai.

Nah, bila Sahabat belum memiliki cara mengatur keuangan pribadi yang mudah, atau sedang butuh inspirasi untuk memperbarui pengaturan keuangan Sahabat, berikut 17 cara mengatur keuangan pribadi yang simpel dan tepat yang telah Wakalahmu rangkumkan:

  1. Terapkan metode 50/30/20

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membagi total uang dengan metode 50/30/20.

Metode 50/30/20 adalah mengalokasikan 50% pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik sandang, pangan, papan, dan iuran wajib. Sedangkan 30% lainnya dialokasikan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan tambahan. Adapun 20% terakhir digunakan untuk menabung.

Setelah itu, ketahui pasti nominal detail yang dapat dihabiskan untuk masing-masing pos. Dengan begitu, keputusan belanja yang akan dibuat dapat lebih tepat guna.

  1. Catat pengeluaran harian dan pendapatan

Cara selanjutnya ialah dengan mencatat transaksi setiap hari. Tidak hanya pengeluaran, tetapi lakukan juga untuk pendapatan, sekecil atau seremeh apapun. Tentu kemungkinan merasa ribet ataupun tidak berguna bisa saja muncul. Tetapi, Sahabat akan kaget dengan hasil yang didapat setelah melakukan cara ini selama 30 hari ke depan.

Setidaknya, peristiwa uang tiba-tiba habis tanpa tahu untuk apa tidak akan lagi terasa.

  1. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Lanjutkan cara di atas dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan. Dahulukan kebutuhan yang memang mendesak. Sedangkan untuk keinginan, buatlah suatu syarat yang harus dipenuhi sebelum mewujudkan keinginan tersebut.

Sebagai contoh, Sahabat menginginkan skincare. Sebaiknya pastikan dulu apakah skincare tersebut sudah Sahabat miliki atau belum. Jika sudah, maka tunda saja. Kalau belum, barulah beli.

  1. Cek tagihan secara berkala

Mengecek iuran wajib secara berkala juga sebaiknya dilakukan. Pasalnya, dengan mengetahui jumlah tagihan rutin tiap bulannya, Sahabat dapat memperkirakan jumlah tersebut dan memasukannya ke dalam porsi kebutuhan 50%.

Dengan begitu, bila terjadi pengeluaran berlebih, Sahabat dapat langsung mengurangi porsi keinginan sebesar 20% itu.

  1. Gunakan promo

Jika Sahabat sudah menentukan porsi keuangan untuk kebutuhan, tetapi tetap memiliki keinginan untuk menguranginya, cara ini tepat untuk diaplikasikan.

Saat ini, cukup mudah untuk mengakses informasi tentang diskon dan promo dengan membuka sosial media.

  1. Simpan uang kembalian

Cara yang terlihat sepele namun dampaknya cukup besar jika dilakukan berulang. Menyimpan uang kembalian dapat berguna untuk pengeluaran yang sifatnya sering tetapi jumlahnya tidak terlalu besar.

  1. Bandingkan harga

Dengan menjamurnya penyedia barang atau jasa saat ini, baik daring maupun luring, tidak ada salahnya untuk coba membandingkan harga untuk mendapatkan harga terbaik dari banyaknya marketplace saat ini.

  1. Sediakan dompet khusus recehan

Peribahasa sedikit kelamaan menjadi bukit cukup tepat untuk cara yang satu ini. Dengan mengumpulkan seluruh uang receh yang Sahabat dapat di satu tempat, jangan kaget dengan jumlah yang nantinya berhasil Sahabat kumpulkan.

  1. Pisahkan tabungan dengan gaji

Cara ini cukup efektif untuk mengetahui dengan pasti jumlah uang yang dapat dipakai dan yang tidak boleh dipakai. Pasalnya, menyatukan uang tabungan dengan uang yang dapat digunakan sehari-hari, bisa saja membuat jumlah tabungan menyusut tanpa disadari.

  1. Siapkan dana darurat

Jika tabungan Sahabat sudah jelas tujuan penggunaannya, maka cara ini baiknya dilakukan. Pasalnya, pengeluaran mendadak seperti servis kendaraan ataupun kejadian darurat pasti terjadi. Dengan demikian, uang tabungan tetap aman tak terpakai

  1. Miliki asuransi

Sama halnya dengan dana darurat, hanya saja peruntukkan asuransi untuk keperluan mendadak dengan jumlah yang lebih besar, seperti sakit atau kecelakaan dan membutuhkan rawat inap ataupun terkena musibah meninggal mendadak.

  1. Lunasi cicilan berbunga besar

Jika Sahabat memiliki beberapa cicilan, pastikan untuk lunasi yang besarnya paling tinggi. Tentu, agar keuangan Sahabat ke depannya semakin sehat.

  1. Kontrol kartu kredit

Jika tidak benar-benar dibutuhkan, pikirkan kembali keputusan memiliki kartu kredit. Akan tetapi, jika memang penggunaannya sudah tepat, Sahabat perlu mengontrol transaksi dengan kartu kredit karena prosesnya yang begitu. 

  1. Buat daftar keinginan

Dengan memiliki hal yang benar-benar diinginkan, motivasi untuk mengatur keuangan sebaik mungkin bisa terus terjaga. Tidak harus seperti rumah tinggal atau sejenisnya, tetapi usahakan yang memerlukan waktu untuk dapat dicapai.

  1. Memulai investasi

Setelah menabung beberapa saat, tentu akan ada jumlah uang yang terbentuk apabila barang yang diinginkan telah tercapai. Saat itulah sebaiknya mulai memasuki dunia investasi. Daripada uang yang menganggur tadi nilainya mengurang tiap tahunnya karena inflasi, tentu lebih baik melakukan investasi saja.

  1. Memiliki penghasilan tambahan

Jika sudah mengatur sedemikian rupa tetapi tetap ada pengeluaran wajib yang belum tercukupi, cara ini dapat Sahabat pertimbangkan. Banyak cara mencari penghasilan tambahan, mulai dari yang mudah seperti mengisi survey hingga mencari pekerjaan lepas di situs pasar daring layanan freelance.

  1. Sedekah

Baik penghasilan Sahabat saat ini telah mencukupi ataupun belum, ada baiknya untuk tetap memasukkan sedekah ke dalam porsi pengeluaran wajib bulanan. Pasalnya, dengan bersedekah, akan datang kemudahan yang tidak hanya dalam bentuk uang, di saat kita benar-benar membutuhkannya.

Kesalahan Umum Saat Mengatur Keuangan

  1. Hanya andalkan gaji

Mungkin, bagi beberapa orang jumlah gaji mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Akan tetapi, jika Sahabat seringkali mengurang-ngurangi kebutuhan yang seharusnya dikeluarkan agar tidak melebihi gaji, maka akan lebih baik untuk tidak hanya mengandalkan gaji. Mencari pekerjaan sampingan, seperti berjualan online pun dapat dipertimbangkan.

  1. Berpikir menabung itu cukup

Pada dasarnya, menabung berfungsi untuk simpanan untuk keperluan yang sifatnya mendesak, serta untuk mencapai sesuatu yang diinginkan tetapi belum bisa dimiliki. Akan tetapi, jika Sahabat menabung hanya untuk menyimpan aset, tentu tidak cukup. Alihkan tabungan tersebut ke dalam instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko Sahabat.

  1. Menabung di akhir bulan

Sah-sah saja apabila Sahabat lebih condong melakukan hal ini. Akan tetapi, perlu diingat bahwa hasil yang diperoleh jika Sahabat menabung di akhir bulan kemungkinan besar tidak akan seoptimal menabung pada saat gaji baru saja cair.

  1. Mengabaikan pengeluaran kecil

Seringkali transaksi bernilai kecil tidak dianggap. Padahal, meski nilainya kecil, pada umumnya transaksi ini sangat sering terjadi dan jumlahnya pun bervariasi meskipun kecil.

Jika Sahabat meloloskan transaksi tersebut dari catatan pengeluaran, jangan heran bila uang Sahabat tiba-tiba habis tanpa tahu apa saja yang dibeli.

  1. Tidak punya asuransi dan dana darurat

Meski tabu bagi sebagian orang, kemungkinan sakit, kecelakaan, meninggal dunia, kerusakaan kendaraan akibat kelalaian orang lain, ataupun kondisi rumah yang harus direparasi, adalah hal yang pasti terjadi pada tiap individu.

Oleh karena itu, apabila tidak memiliki dana darurat serta asuransi, akan lebih baik bila Sahabat bersiap dengan kemungkinan harus mengeluarkan jumlah uang yang sangat besar di waktu yang tidak terduga.

Itu dia 17 cara mengatur keuangan pribadi dan kesalahan yang sering dilakukan pada saat mengatur keuangan. Semoga informasinya bermanfaat ya. Untuk kemudahan mendapatkan produk proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat.

Tidak hanya itu, tersedia juga kalkulator zakat untuk bantu Sahabat hitung jumlah zakat yang harus dibayar.

Yuk, cek Wakalahmu sekarang!

Foto: Freepik.com

Artikel Lainnya

Gak Hanya Istilah, Ini Dia 10 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Yuk cari tahu apa perbedaan bank syariah dan bank konvensional di artikel ini!
Baca sekarang

Apa Itu Ujrah dalam Islam?

Caritahu yuk apa itu ujrah yang sering banget muncul di asuransi dan juga perbankan syariah, di sini!
Baca sekarang

Cek Apa Itu Reksadana Yuk

Udah tahu apa itu reksadana? Cari tahu dan pastiin lagi yuk di sini!
Baca sekarang
Kontak WA Wakalahmu