perbedaan asuransi dan investasi - Tidak bisa dipungkiri, peristiwa lockdown hampir 2 tahun lalu ikut menjadi faktor yang membuat tren investasi semakin meningkat. Tentunya tren tersebut masih bertahan hingga saat ini. Akan tetapi, seringkali para influencer ataupun ahli di bidang keuangan menyarankan untuk memersiapkan dana darurat atau asuransi lebih dulu sebelum melakukan investasi.
Sehingga, muncul pertanyaan. Apakah perbedaan asuransi dan investasi? Lalu bagaimana dengan asuransi yang ada produk investasi di dalamnya? Apakah lebih menguntungkan daripada memiliki produk asuransi dan investasi secara terpisah?
Gulir terus artikel berikut buat cari tahu jawabannya!
Perbedaan Asuransi dan Investasi
Tidak hanya namanya yang berbeda, ternyata masih banyak lagi lho perbedaan asuransi dan investasi yang seringkali luput dari perhatian. Oleh sebab itu, Wakalahmu merangkum 5 perbedaan keduanya, sebagai berikut:
-
Pengertian
Tentu perbedaan pertama adalah pengertiannya ya Sahabat. Asuransi adalah program perlindungan keuangan dari risiko yang mengharuskan seseorang untuk mengeluarkan uang yang sangat besar jumlahnya di waktu yang tidak dapat diperkirakan. Oleh sebab itu, asuransi seringkali disebut sebagai manajemen risiko dan menempati dasar dari piramida keuangan.
Sementara itu, investasi adalah kegiatan menempatkan modal berupa uang atau benda berharga lainnya, baik secara langsung atau tidak, untuk mendapatkan keuntungan. Investasi sendiri pada dasarnya merupakan kegiatan melipatgandakan uang atau aset yang tidak terpakai atau cenderung menganggur. Posisinya dalam piramida keuangan pun ke arah menengah ke atas.
-
Tujuan
Selain pengertian, perbedaan yang kedua ialah tujuannya.
Mirip dengan pengertiannya, asuransi merupakan produk keuangan yang dibentuk dengan tujuan untuk mengatasi risiko yang terjadi ataupun yang akan terjadi. Poin ini yang rasanya perlu dipahami dengan baik ya Sahabat. Karena setelah memahami poin ini, kemungkinan tidak akan ada lagi pihak yang merasa rugi membeli produk asuransi karena tidak bisa mencairkan uangnya saat keadaannya baik-baik saja.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari asuransi, yakni menjamin terwujudnya tujuan keuangan Sahabat. Karena risiko yang mengharuskan Sahabat mengeluarkan uang sangat besar tadi, telah diambil alih oleh asuransi.
(Baca juga: Baca Ini Sebelum Pilih Asuransi Konvensional atau Syariah)
Beda halnya dengan tujuan investasi yang memang untuk mendapatkan atau melipatgandakan keuntungan yang bisa saja sudah dimiliki. Dengan menanamkan modal kepada instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Sahabat, menghasilkan keuntungan yang dapat dipakai sesuai dengan keperluan masing-masing.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan investasi adalah untuk mewujudkan tujuan keuangan Sahabat.
-
Risiko
Perbedaaan selanjutnya ialah risiko dari asuransi dan investasi.
Memiliki produk asuransi bisa dikatakan tidak akan memberikan risiko apapun. Justru, asuransilah yang akan menanggung risiko yang dialami oleh pemiliknya, apabila terjadi.
Asuransi akan mencairkan sejumlah besar uang untuk mengatasi kerugian keuangan yang terjadi. Hal ini sesuai dengan fungsi asuransi yang sebagai manajemen risiko tadi.
Sedangkan untuk investasi, bisa dipastikan tidak ada satupun produknya yang terbebas dari risiko. Risiko yang dimaksud ialah kerugian yang bahkan bisa mengurangi modal awal yang ditanam. Tidak peduli sebesar atau sekecil apapun jumlah uang yang ditanam.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk mengetahui profil risiko Sahabat sebelum memutuskan untuk membeli produk investasi.
-
Hasil
Perbedaan asuransi dan investasi keempat ialah pada hasilnya.
Jika Sahabat membeli produk asuransi, hasil yang akan diperoleh ialah uang pertanggungan yang akan cair saat risiko menimpa Sahabat.
Sementara jika Sahabat memiliki produk investasi, hasil yang akan diperoleh ialah komisi atau perolehan jumlah uang melebihi modal yang ditanam.
-
Fleksibiltas Penarikan Dana
Perbedaan terakhir ialah pada aspek fleksibiltas penarikan dana.
Pada produk asuransi, apapun jenisnya, Sahabat tidak akan bisa menarik dana yang telah dibayarkan dalam bentuk premi atau kontribusi. Mengapa? Karena dana hanya bisa ditarik apabila Sahabat tertimpa kejadian yang tidak menguntungkan.
Sementara pada produk investasi, Sahabat dapat menarik atau mencairkan komisi tadi sesuai dengan keinginan. Jika harga saham atau instrumen lainnya sedang membaik dan Sahabat merasa yakin untuk menjualnya, uang hasil penjualan tersebut bisa saja langsung dicairkan ke rekening pribadi Sahabat untuk dipergunakan. Tanpa ada batasan waktu.
Hanya saja, untuk bisa mencapai tujuan keuangan dengan berinvestasi, ada investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek yang dapat dipilih. Dan jika sudah memilih salah satu dari keduanya, tentu terjadi penyesuaian terhadap kebebasan penarikan dana.
Itu dia sedikit bahasan tentang perbedaan asuransi dan investasi. Teliti sebelum membeli ya Sahabat. Jika ingin hasil yang paling maksimal, tentu memiliki asuransi dan investasi yang terpisah adalah jawabannya. Namun, memiliki produk asuransi unit link juga dapat menguntungkan, jika paham betul tentang produknya.
Semoga informasinya bermanfaat ya. Untuk kemudahan mendapatkan produk proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat
Tidak hanya itu, tersedia juga kalkulator zakat untuk bantu Sahabat hitung jumlah zakat yang harus dibayar.
Yuk, kunjungi Wakalahmu sekarang!
Foto: Freepik.com