Apa itu premi asuransi - Manusia adalah makhluk sosial yang hidup. Oleh karena itu, selain tidak dapat menjalankan kesehariannya seorang diri, manusia juga memiliki kebutuhan dan keinginan karena ia adalah makhluk yang hidup. Meski begitu, jenis dan seberapa banyak hal yang dibutuhkan bisa berbeda tiap individu. Pada umumnya, perbedaan mendasar yang memengaruhi adalah kondisi finansial.
Karena meskipun tidak semua keinginan dan kebutuhan bisa diperoleh dengan uang, seseorang dapat memiliki kendaraan pribadi setelah menukarnya dengan nominal uang tertentu. Sama halnya dengan asuransi. Peserta asuransi dapat menikmati manfaat dari polis yang mereka miliki hanya jika polis mereka aktif. Cara untuk memastikan polis selalu aktif adalah dengan ditunaikannya premi bulanan atau tahunan.
Namun, apa sebenarnya premi asuransi itu? Apakah fungsinya hanya menjaga polis tetap aktif? Ikuti hingga akhir ya Sahabat!
Pengertian Premi
Simpelnya, premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh peserta asuransi kepada perusahaan asuransi. Pembayaran bisa berkala ataupun sekali bayar saja. Besaran dan lama waktu pembayaran tiap peserta, tergantung dengan isi perjanjian yang sudah disepakati peserta asuransi dan perusahaan asuransi yang tertera dalam polis.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor nominal premi tiap individu berbeda. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Faktor Penentu Nilai Premi
-
Jenis produk dan nilai santunannya
Seperti yang kita tahu, asuransi pada dasarnya hanya ada dua jenis, yakni asuransi umum dan asuransi jiwa. Kedua asuransi tersebut terbagi lagi menjadi beberapa produk. Pada asuransi jiwa, ada asuransi jiwa, kesehatan, dan sakit kritis. Jika seseorang ingin memiliki produk asuransi jiwa, nominal preminya akan berbeda jika orang tersebut memilih produk asuransi kesehatan.
Sama halnya dengan asuransi umum. Jika seseorang ingin memiliki produk asuransi perjalanan, nominal preminya akan lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai premi untuk produk asuransi properti.
-
Taksiran Pengajuan Klaim
Dalam kategori asuransi jiwa, memiliki produk asuransi kesehatan akan lebih tinggi nominal preminya daripada nilai premi asuransi jiwa itu sendiri. Mengapa demikian?
Pasalnya, kemungkinan klaim peserta asuransi kesehatan akan lebih sering daripada probabilitas klaim dari peserta asuransi jiwa. Mengingat risiko sakit lebih sering terjadi pada tiap individu daripada risiko meninggal.
3. Jumlah Dana Santunan
Jika Sahabat memiliki produk asuransi jiwa dengan nilai santunan ratusan juta, tentu nilai premi akan lebih rendah jika dibandingkan dengan rekan Sahabat yang sebaya namun memiliki jumlah santunan sebesar miliaran.
4. Lokasi Domisili dan Profesi
Meski pengaruhnya lebih rendah daripada beberapa poin di atas, tetapi lokasi domisili dan profesi seseorang juga cukup memengaruhi tinggi rendahnya nilai premi seseorang.
Tentu akan berbeda nilai premi seseorang yang sama-sama memiliki produk asuransi jiwa dengan nilai santunan yang sama, tetapi yang satu berprofesi sebagai pilot sedangkan satu lagi sebagai pekerja kantoran.
Atau, seseorang yang memiliki produk asuransi properti dengan nilai santunan yang sama, tetapi yang satu tinggal di daerah rawan banjir sedangkan satu lagi tinggal di daerah dataran tinggi.
5. Kondisi Awal Peserta Asuransi atau Objek Diasuransikan
Poin ini terkait dengan keputusan akhir underwriting dalam menentukan status penerimaan pengajuan asuransi seseorang. Jika status penerimaan sebut saja substandard, tentu nilai premi akan lebih tinggi daripada status penerimaan yang preferred.
(Baca juga: Jenis Risiko dalam Asuransi)
Tujuan Premi Asuransi
Sebetulnya, premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari produk asuransi yang telah dipilih. Namun, apa hanya itu saja ya?
Tujuan dari premi asuransi tidak hanya untuk kebaikan peserta asuransi ilho Sahabat. Perusahaan asuransi juga mendapat manfaat dari besaran premi yang dibayarkan itu.
-
Pemanfaatan Dana Terhimpun
Sebuah perusahaan asuransi, baik asuransi syariah dan konvensional, bertugas sebagai penghimpun dana premi yang dibayarkan seluruh peserta asuransi. Hanya saja dalam asuransi syariah, dana tersebut tidak dimiliki oleh si perusahaan, berbeda dengan asuransi konvensional.
(Baca juga: Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional)
Dana dalam jumlah besar tersebut akan dikembangkan oleh perusahaan asuransi. Akan tetapi, instrumen pengembangannya berbeda antara asuransi syariah dan konvensional. Namun, pemanfaatan dana tersebut sama, yakni untuk membayarkan klaim peserta asuransi saat terkena risiko.
-
Pemerataan Biaya
Premi asuransi, baik dalam asuransi syariah dan konvensional sama-sama memiliki fungsi untuk meratakan biaya yang dibayarkan oleh peserta asuransi. Dengan membayar premi yang nilainya masih dapat dijangkau, peserta asuransi tidak perlu membayar biaya rumah sakit atau biaya kerusakan properti yang jumlahnya besar pada umumnya.
-
Jaminan Perlindungan
Pada asuransi syariah, premi yang dibayarkan oleh para peserta asuransi utamanya diniatkan untuk bersedekah. Mengapa demikian? Karena ada ===akad tabarru== dalam asuransi syariah. Lantas, darimana datangnya fungsi jaminan perlindungan ini?
Sedekah yang diberikan, diniatkan dan dipergunakan oleh perusahaan asuransi untuk membayar klaim peserta asuransi lain yang terkena musibah. Jadi, selama seseorang terdaftar sebagai peserta asuransi, risiko yang terjadi padanya pasti akan dijamin perlindungan keuangannya oleh perusahaan asuransi.
Itu dia pembahasan tentang pengertian premi asuransi, faktor penentu besar kecilnya premi dan tujuannya. Setelah tahu, jangan sampai terlambat bayar premi asuransi kamu ya Sahabat!
Semoga informasinya bermanfaat ya. Untuk kemudahan mendapatkan produk proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat.
Referensi foto: Freepik