jenis reksadana - Reksadana adalah salah satu jenis investasi. Setelah memahami apa itu reksadana, pasti Sahabat tahu jika reksadana dapat dijadikan opsi investasi jangka panjang ataupun investasi jangka pendek. Mengapa demikian?
Jenis reksadana yang beragam adalah jawabannya. Sedikit lebih unggul dari instrumen investasi lain, reksadana menyediakan produk yang cocok bagi semua jenis profil risiko Sahabat.
Profil risiko investasi pada umumnya ada 3. Profil risiko moderat, konservatif, serta agresif. Istilah inilah yang baiknya Sahabat ketahui pertama kali sebelum memulai investasi apapun.
(Baca juga: Apa Itu Reksadana?)
Tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, seberapa rela Sahabat kehilangan uang yang telah dikeluarkan untuk membeli reksadana.
Pasalnya, jika belum ataupun tidak serius saat menganalisis profil risiko pribadi, penyesalan dan rasa kecewa sedikit banyak pasti akan mendatangi Sahabat. Yang mungkin selanjutnya akan membuat Sahabat merasa rugi dan kapok untuk berinvestasi.
Selain hal tersebut, profil risiko berkaitan erat dengan besar kecil return atau imbal hasil yang nantinya Sahabat peroleh.
Semakin Sahabat rela kehilangan modal awal investasi, tentu keuntungan yang didapat pasti semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya.
(Baca juga: Investasi Jangka Panjang Selain Reksadana)
Nah, reksadana menyediakan produk investasi yang cocok untuk semua kemungkinan di atas. Untuk mengetahui apa saja jenis produknya, yuk simak uraian jenis reksadana di bawah ini!
Jenis Reksadana
Reksadana adalah jenis investasi yang cocok untuk pemula. Tidak hanya kemudahan dalam membelinya, reksadana juga memiliki beberapa jenis yang sesuai untuk semua profil risiko.
Ada 6 jenis reksadana yang dapat Sahabat miliki. Dari ke-6 jenis tersebut, ada jenis reksadana terbuka dan reksadana tertutup.
(Baca juga: Mau Diversifikasi Investasi? Cek Yuk Instrumen Investasi Lain yang Bisa Kamu Pilih)
Reksadana terbuka adalah jenis reksadana yang unitnya dapat dibeli dan dijual kapan saja, setiap hari bursa. Investor menjual kembali unit reksadana kepada Manajer Investasi (MI).
Sedangkan reksadana tertutup adalah jenis reksadana yang unitnya hanya dapat dibeli dan dijual sesuai waktu penawaran. Investor menjual kembali unit reksadana langsung kepada investor lain di bursa efek.
Langsung saja yuk lihat ke-6 jenis reksadana berikut:
-
Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang pertama. Reksadana pasar uang adalah investasi yang dilakukan pada media atau instrumen investasi pasar uang.
(Baca juga: Cepat Dapat Return dengan Investasi Jangka Pendek Berikut)
Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis investasi jangka pendek. Pasalnya, jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun.
Beberapa contoh investasi pada jenis reksadana pasar uang adalah Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sertifikat deposito.
Keuntungan reksadana pasar uang adalah yang paling rendah dibanding dengan jenis reksadana lain pada umumnya. Pasalnya, keuntungan tersebut bersifat pasti dan risiko reksadana pasar uang pun sangat rendah.
(Baca juga: Sikap Ini Biasanya Dimiliki oleh Orang yang Amanah)
Mengingat tujuan reksadana pasar uang adalah menjaga likuiditas modal investasi Sahabat. Tapi tenang, persentase untungnya tetap lebih tinggi daripada return deposito.
Meski alokasi investasi pada sertifikat deposito dan surat utang yang mensyaratkan jangka waktu tertentu untuk pencairan, reksadana pasar uang adalah reksadana terbuka.
Jadi, reksadana pasar uang cocok sangat untuk Sahabat dengan profil risiko konservatif dan dapat dicairkan kapanpun.
(Baca juga: Inilah Lembaga yang Mengawasi Aktivitas Investasi)
-
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang sebelas dua belas dengan reksadana pasar uang. Pasalnya, instrumen investasi reksadana jenis ini pun dalam bentuk obligasi dan efek surat utang.
Contoh investasi reksadana ini adalah Surat Utang Negara (SUN) dan sukuk.
Keuntungan investasi reksadana pendapatan tetap adalah persentase yang lebih tinggi daripada reksadana pasar uang. Tetapi, risiko investasi juga lebih tinggi.
(Baca juga: Asal Kata Syariah dalam Produk Investasi Syariah)
Oleh sebab itu, reksadana pendapatan tetap dapat menjadi opsi investasi jangka menengah, yakni mulai 1 hingga 3 tahun.
Mengingat tujuan reksadana pendapatan tetap adalah menghasilkan return atau keuntungan yang stabil.
Meskipun instrumen investasi reksadana pendapatan tetap adalah surat utang jangka panjang, reksadana jenis ini termasuk reksadana terbuka.
Jadi, Sahabat dapat mencairkan hasil investasi kapan pun. Reksadana pendapatan tetap juga cocok untuk profil risiko moderat ataupun konservatif.
-
Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham adalah jenis reksadana dengan risiko paling tinggi. Hal itu dikarenakan contoh investasi reksadana ini dalam bentuk ekuitas atau saham.
Oleh karena itu, keuntungan reksadana saham adalah yang paling tinggi dibanding jenis reksadana lainnya. Meski begitu, reksadana saham tidak cocok untuk investasi jangka pendek.
(Baca juga: Return Investasi Lagi Tinggi? Sisihin Sebagian dengan Wakaf Yuk! Begini Caranya)
Pasalnya, tujuan reksadana saham adalah untuk mendapatkan keuntungan optimal dari pertumbuhan harga saham. Jadi, investasi reksadana ini ideal untuk dilakukan selam 5 hingga 10 tahun.
Meski begitu, reksadana saham adalah contoh reksadana terbuka. Sehingga, Sahabat dapat mencairkan hasil investasi kapan saja.
Jadi, reksadana saham adalah jenis reksadana yang cocok untuk Sahabat dengan profil risiko agresif.
-
Reksadana Campuran (Balanced Fund)
Jenis reksadana keempat adalah reksadana campuran. Reksadana campuran adalah opsi yang cocok bagi Sahabat yang ingin return atau imbal hasil yang lebih tinggi daripada reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, tetapi tidak pede dengan risiko reksadana saham.
Hal ini disebabkan oleh instrumen investasi pada reksadana campuran adalah paduan antara saham dan obligasi.
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang cocok untuk profil risiko moderat dan agresif.
-
Reksadana Indeks (Index Fund)
Menurut laman resmi OJK, reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.
(Baca juga: Apakah Marketplace Investasi Termasuk Lembaga Keuangan?)
Keuntungan reksadana indeks adalah pasar yang dijangkau lebih luas dari jenis reksadana lainnya. Selain itu, biaya operasional MI pun lebih rendah.
Return juga dapat ditarik kapan saja karena reksadana jenis ini adalah reksadana tertutup.
Reksadana indeks adalah jenis reksadana yang cocok untuk profil risiko agresif.
-
Reksadana Terproteksi (Capital Protected Fund)
Reksadana terproteksi adalah satu-satunya reksadana tertutup di sini. Hal ini karena cara kerja reksadana terproteksi yang hanya bisa dibeli dan dijual sesuai dengan waktu yang ditentukan MI.
Oleh karena itu, jenis reksadana ini adalah yang paling aman karena modal investasi dilindungi dan tidak akan berkurang.
Jadi,reksadana terproteksi adalah jenis reksadana paling cocok untuk profil risiko tertutup.
Usai sudah informasi tentang jenis reksadana dan serba-serbi reksadana. Bagaimana? Apakah Sahabat sudah tahu jenis reksadana yang paling cocok dengan profil risiko Sahabat?
Menariknya lagi, semua jenis reksadana dapat dimiliki dengan modal awal mulai dari Rp 100 ribu. Jadi, yuk segera investasi.
Akan tetapi, tetap ingat untuk menyediakan lebih dulu dana darurat dan dana manajemen risiko ya Sahabat.
Salah satu cara mempersiapkan manajemen risiko yakni dengan asuransi. seperti yang sudah diketahui, saat ini tersedia versi asuransi umum atau konvensional dan asuransi syariah.
(Baca juga: Jangan Salah Paham. Cari Tahu Apa Itu Asuransi Syariah Di Sini)
Asuransi syariah adalah asuransi yang cara kerjanya sesuai dengan syariat Islam. Tidak hanya itu, ada beberapa keuntungan asuransi syariah yang tidak ada di asuransi umum lho.
Wakalahmu sebagai marketplace khusus asuransi syariah pertama dan satu-satunya menyediakan produk asuransi syariah sesuai kebutuhan.
Wakalahmu selalu senang dan siap membantu Sahabat bila memiliki pertanyaan terkait produk asuransi syariah yang cocok untuk Sahabat, di sini.
Sahabat pun dapat langsung menghubungi Wakalahmu dengan mengakses langsung IG dan Facebook Wakalahmu lho.
Foto: Freepik.com