cara investasi reksadana - Reksadana adalah satu dari sekian banyak instrumen investasi. Dengan cara investasi reksadana yang tepat, return atau untung yang dihasilkan tidak kalah lho dengan instrumen lainnya.
Penasaran gimana caranya? Cek artikel ini yuk!
Apa Itu Reksadana
Apa itu reksadana? Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI), merujuk pada laman sikapiuangmu.ojk.go.id.
Manajer Investasi dalam reksadana adalah badan hukum yang akan mengolah dana himpunan tersebut untuk diinvestasikan pada saham, obligasi, dan pasar uang.
(Baca juga: 7 Keuntungan Reksadana yang Bikin Nyesel Kalau Gak Mulai Aja Dulu )
Reksadana adalah instrumen investasi yang sangat cocok bagi Sahabat yang belum ingin berinvestasi dalam modal besar, tidak memiliki banyak waktu luang, serta pengetahuan mendalam tentang investasi.
Reksadana Adalah Jenis Investasi yang Cocok Untuk Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pasalnya, reksadana adalah jenis investasi yang instan, gak ribet, dan mudah pencairan atau likuidasi dananya. Terlebih lagi, saat ini penyedia jasa investasi reksadana pun sangat beragam.
Selain itu, reksadana adalah jenis investasi yang cukup aman karena dikelola oleh MI yang tentu diisi oleh orang yang berpengalaman dan berpengetahuan yang cukup meyakinkan tentang investasi.
(Baca juga: Atur Keuangan Rumah Tangga Anti Ribet Tapi Efektif dengan Cara Ini)
Tetapi, bagaimana ya cara investasi reksadana yang tepat dan cuan, terlebih untuk pemula?
Cara Investasi Reksadana
Selain cocok untuk investasi jangka pendek dan panjang, reksadana adalah salah satu jenis investasi yang sangat cocok untuk pemula. Hal ini karena cara investasi reksadana yang sangat mudah.
Tidak hanya cara investasi yang simpel, reksadana adalah investasi yang juga menawarkan diversifikasi bagi investornya. Jadi, Sahabat memiliki banyak pilihan instrumen investasi.
Cara investasi yang gampang dan beragam pilihan jenis investasi ini tidak akan Sahabat jumpai apabila melakukan investasi saham ataupun investasi emas.
Tanpa basa basi lagi, ini dia 6 cara investasi reksadana yang simpel dan cuan untuk pemula:
(Baca juga: Pahami Tugas OJK, Lembaga yang Serupa Tapi Tak Sama dengan Bank Indonesia)
-
Mempersiapkan dana darurat
Cara investasi reksadana yang pertama adalah memiliki dana darurat. Mengapa utamakan dana darurat daripada investasi?
Sederhananya, investasi adalah membuat uang yang Sahabat miliki bekerja, untuk menghasilkan keuntungan yang optimal.
Dalam proses bekerja untuk capai untung maksimal tersebut, tentu uang tidak boleh ditarik atau dicairkan. Mengapa? Tentu karena tidak akan maksimal hasilnya.
(Baca juga: Atur Keuangan Agar Investasi Maksimal dengan Cara Berikut)
Jika demikian, bagaimana dengan kebutuhan mendesak yang sewaktu-waktu, seperti renovasi rumah, biaya berobat, ataupun servis kendaraan yang bisa saja terjadi?
Tentu mau tidak mau uang yang tengah bekerja tersebut harus distop paksa untuk memenuhi kebutuhan mendesak tadi.
Pupus sudah keuntungan maksimal yang sangat mungkin Sahabat dapatkan kalau saja uang tersebut tidak terpakai.
Tentu akan beda ceritanya jika memiliki dana darurat atau dana manajemen risiko lainnya.
Salah satu cara mempersiapkan manajemen risiko yakni dengan asuransi. Seperti yang sudah diketahui, saat ini tersedia versi asuransi umum atau konvensional dan asuransi syariah.
(Baca juga: Selain Reksadana, Instrumen Investasi Ini Juga Patut Dilirik Lho)
Asuransi syariah adalah asuransi yang cara kerjanya sesuai dengan syariat Islam. Asuransi syariah adalah salah satu opsi yang dapat Sahabat pilih untuk persiapkan dana darurat.
Saat ini, banyak perusahaan asuransi yang menyediakan produk syariah.
Wakalahmu sebagai marketplace khusus asuransi syariah pertama dan satu-satunya, bisa Sahabat tuju untuk memilih produk asuransi syariah yang cocok untuk Sahabat.
(Baca juga: Ngobrol dengan Wakalahmu di Sini Yuk!)
2. Menetapkan Tujuan Investasi
Cara investasi reksadana kedua adalah dengan mengetahui dengan matang tujuan investasi. Tujuan inilah yang akan menjadi tolok ukur berhasil tidaknya kegiatan investasi Sahabat.
Lalu, bagaimana cara mematangkan tujuan investasi?
(Baca juga: Kalau Akhir-akhir Ini Kamu Begini, Bisa Jadi Kamu Ada di Fase Hasad)
Pertama, tentukan tujuan keuangan yang ingin Sahabat capai. Mari gunakan rumah sebagai contoh.
Setelah itu, hitung jumlah uang yang dibutuhkan untuk memiliki rumah tersebut. Sebut saja Rp 700 juta adalah nominal totalnya.
Ketiga, pastikan target waktu Sahabat untuk mencapai rumah tersebut. Misalnya dalam waktu 4 tahun.
Keempat, pastikan jumlah dana yang telah Sahabat miliki saat ini. Hal ini agar Sahabat mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang Sahabat perlu dapatkan melalui investasi.
(Baca juga: Asal Kata Syariah)
Dengan langkah di atas, Sahabat akan menemukan besaran investasi ideal tiap bulannya.
3. Mengenali Profil Resiko
Mengetahui profil risiko adalah cara investasi reksadana selanjutnya. Pasalnya, dengan mengetahui hal ini, Sahabat bisa mencegah kerugian yang benar-benar tidak bisa diterima.
Perlu diingat lagi bahwa reksadana adalah produk investasi. Sehingga, dibalik keuntungan, tentu ada risiko kerugian yang sangat mungkin Sahabat peroleh.
Namun jangan khawatir, karena kerugian tersebut dapat dikendalikan. Salah satu caranya dengan mengetahui profil risiko Sahabat.
(Baca juga: Definisi dan Contoh Tepat Taawun dalam Kehidupan sehari-hari)
Profil risiko konservatif, apabila Sahabat memprioritaskan keutuhan modal investasi meski untung yang didapat sangat kecil. Atau, apabila Sahabat mudah khawatir dan panik bila nilai investasi turun.
Profil risiko moderat, apabila prioritas Sahabat adalah untung yang maksimal, tetapi masih oke dengan penurunan total uang investasi yang tidak melebihi 50%.
Profil risiko agresif, apabila prioritas Sahabat hanya untung yang maksimal. Meski harus kehilangan modal investasi di atas 50%, Sahabat tidak panik dan justru cenderung menambah unit reksadananya.
4. Pilih dan cek legalitas platform penyedia reksadana
Cara investasi reksadana selanjutnya yaitu memilih platform penyedia reksadana. Saat ini, banyak sekali pilihan untuk melakukan investasi reksadana.
Mulai dari marketplace seperti reksadana Tokopedia, agen penjual reksadana seperti Bibit reksadana, serta bank syariah dan konvensional seperti reksadana BCA dan reksadana syariah.
Pilihlah platform penyedia reksadana yang sudah terjamin legalitasnya, yakni yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
(Baca juga: Bukan Cuma Investasi, Ini Dia Tugas Lain OJK)
Sudah risiko dari investasi reksadana, jangan sampai platform penyedia reksadana memberi tambahan risiko.
5. Ketahui berbagai jenis reksadana
Ada 5 Jenis reksadana yang dapat Sahabat pilih. Tentu memilih produk yang cocok akan sangat mudah apabila Sahabat telah tahu profil risikonya.
(Baca juga: Deposito Syariah, Opsi Investasi di bawah 6 Bulan)
Reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap dapat menjadi opsi yang tepat bagi Sahabat dengan profil risiko konservatif.
Reksadana campuran dan reksadana saham adalah jenis reksadana yang cocok jika memiliki profil risiko moderat.
Reksadana saham dan reksadana indeks merupakan jenis reksadana untuk Sahabat dengan profil risiko agresif.
Meskipun pada dasarnya, semua jenis reksadana cocok bagi Sahabat yang profil risikonya agresif.
(Baca juga: Mengapa Ada Pembagian Jenis Reksadana?)
6. Rutin investasi
Cara investasi reksadana ke-6 bisa dibilang sebagai cara yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan investasi Sahabat.
Pasalnya, tanpa rutin investasi, tentu imbal hasil atau keuntungan investasi Sahabat akan stagnan ataupun perkembangannya sangat tidak maksimal.
(Baca juga: Asuransi yang Cocok di Masa Pandemi)
Itu dia informasi tentang apa itu reksadana dan cara investasi reksadana. Semoga bermanfaat ya.
Foto: Freepik.com