5 Risiko Reksadana yang Harus Dihindari

2022-02-28 23:46:34

risiko reksadana - Salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan untuk memiliki passive income ialah berinvestasi. Imbal hasilnya yang lebih besar dari bunga deposito, membuat investasi cukup menggiurkan.

Ada banyak instrumen investasi yang dapat dipilih, salah satunya ialah reksadana. Reksadana adalah pilihan tepat bila Sahabat ingin berinvestasi tetapi tidak memiliki waktu luang.

Selain itu, risiko reksadana tergolong lebih rendah daripada instrumen investasi saham, tetapi, dengan imbal hasil cukup menarik.

(Baca juga: Inilah Jenis Aset yang Harus Dimiliki)

Meski begitu, aspek risiko reksadana tetap perlu diperhatikan demi hasil investasi yang optimal. Lantas, apa saja risiko reksadana?

Cari tahu jawabannya di sini yuk!

Risiko Reksadana

Setidaknya ada 5 risiko reksadana yang dapat Sahabat cermati sebelum membeli, sebagai berikut:

  1. Risiko likuiditas

Risiko reksadana pertama adalah aspek likuiditas. Seperti yang telah diketahui, likuiditas adalah pencairan dana yang diinvestasikan. Umumnya, imbal hasil atau keuntungan investasi dan modal investasi dilikuidasi secara bersamaan.

(Baca juga: Intip Pengertian Reksadana di Sini)

Akan tetapi, bisa saja terjadi risiko pada saat pencairannya. Hal ini dapat terjadi karena manajer investasi tempat Sahabat membeli unit reksadana, terlambat mengirimkan modal investasi yang telah Sahabat cairkan (redemption) sebelumnya.

Meski begitu, pemerintah telah menetapkan peraturan bahwa pencairan dana reksadana ke rekening investor, paling lambat dalam waktu 7 hari kerja dengan mengecualikan untuk hari Sabtu, Minggu dan libur nasional.

Oleh sebab itu, Sahabat dapat sedikit lebih tenang karena dana akan masuk ke rekening tidak lebih dari H+7 pencairan.

(Baca juga: Keuntungan Reksadana yang Makin Bikin Rajin Inves)

  1. Risiko wanprestasi

Risiko reksadana kedua yaitu kemungkinan terjadinya wanprestasi. Wanprestasi adalah tidak dipenuhinya kewajiban dalam sebuah perjanjian.

Bagaimana bentuk risiko wanprestasi tersebut? Risiko wanprestasi dalam reksadana adalah kegagalan pihak-pihak terkait dalam membayarkan dana investasi Sahabat.

(Baca juga: Cek Yuk, Reksadana yang Cocok Sama Kamu di Sini)

Pihak-pihak tersebut antara lain emiten, pialang, bank custodian, serta agen penjual efek reksadana (APERD) yang terkait dengan manajer investasi yang Sahabat pilih.

Oleh sebab itu, butuh ketelitian dalam memilih APERD serta manajer investasi sebelum Sahabat mulai membeli unit reksadana.

Pastikan pula bahwa legalitas aplikasi investasi penyedia reksadana yang Sahabat pilih terdaftar dan diawasi OJK.

(Baca juga: Tugas dan Wewenang OJK)

  1. Risiko pengurangan modal investasi

Risiko reksadana lainnya ialah berkurangnya modal investasi. Sama halnya dengan instrumen investasi lain, reksadana mengalami fluktuasi atau naik turunnya nilai.

Oleh sebab itu, Sahabat tidak akan terbebas dari risiko berkurangnya total dana yang diinvestasikan, apabila nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) sedang turun.

Oleh sebab itu, akan lebih baik untuk memilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko Sahabat, untuk meminimalisir risiko ini.

  1. Risiko politik dan ekonomi

Kondisi politik dan ekonomi juga menjadi risiko reksadana yang perlu dipertimbangkan. Naik turunnya nilai reksadana tentu sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dalam negeri secara langsung, ataupun kondisi ekonomi luar negeri.

Tidak berhenti di situ, peristiwa politik internasional seperti perang Rusia dengan Ukraina yang saat ini tengah terjadi tentu berdampak langsung pada instrumen investasi yang dipilih oleh manajer investasi Sahabat.

(Baca juga: Ternyata Hanya Ini Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional...)

Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila Sahabat terus mengikuti perkembangan terbaru terkait kabar politik dan ekonomi yang terjadi saat ini.  

  1. Risiko manajer investasi

Risiko reksadana terakhir datang dari pihak manajer investasi (MI) yang Sahabat pilih. Pada umumnya, aplikasi investasi penyedia reksadana yang Sahabat miliki akan menampilkan daftar manajer investasi yang menawarkan produk reksadana berdasarkan urutan kinerja masing-masing MI.

Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir risiko yang berpotensi terjadi pada Sahabat sebagai investor. Kinerja MI merupakan penentu keuntungan atau kerugian para investor yang berinvestasi di reksadana.

(Baca juga: Mengapa Reksadana Syariah Cukup Banyak Diminati?)

Oleh sebab itu, memilih MI dengan ulasan terbaik serta memantau track record MI yang Sahabat pilih dapat menekan risiko reksadana yang satu ini.

Usai sudah informasi tentang risiko reksadana. Semoga informasinya bermanfaat ya.

(Baca juga: Tips Atur Keuangan Rumah Tangga Untuk Investasi yang Lebih Optimal )

Tetapi, tetap ingat untuk menyediakan lebih dulu dana darurat dan dana manajemen risiko ya Sahabat.

Salah satu cara mempersiapkan manajemen risiko yakni dengan asuransi. seperti yang sudah diketahui, saat ini tersedia versi asuransi umum atau konvensional dan asuransi syariah.

(Baca juga: Intip Pengertian Lengkap Asuransi Syariah di Sini)

Asuransi syariah adalah asuransi yang cara kerjanya sesuai dengan syariat Islam. Tidak hanya itu, ada beberapa keuntungan asuransi syariah yang tidak ada di asuransi umum lho.

Wakalahmu sebagai marketplace khusus asuransi syariah pertama dan satu-satunya menyediakan produk asuransi syariah sesuai kebutuhan.

Wakalahmu selalu senang dan siap membantu Sahabat bila memiliki pertanyaan terkait produk asuransi syariah yang cocok untuk Sahabat, di sini.

(Baca juga: Satu Klik untuk Langsung Connect dengan Wakalahmu)

Sahabat pun dapat langsung menghubungi Wakalahmu dengan mengakses langsung IG dan Facebook Wakalahmu lho.

Yuk, cek Wakalahmu sekarang

Foto: Freepik.com

Artikel Lainnya

Intip 6 Keuntungan Investasi Saham Berikut!

Yuk cari tahu apa saja keuntungan investasi saham di sini!
Baca sekarang

Cara Menghitung Keuntungan Reksadana dengan Cepat dan Gak Ribet

Ternyata, cara menghitung keuntungan reksadana sesimpel itu lho! Gak percaya? Liat aja sendiri nih.
Baca sekarang

5 Cara Investasi Saham untuk Pemula

Sudah yakin mau mulai investasi saham? Cek artikel ini untuk tahu cara investasi saham yang tepat yuk!
Baca sekarang
Kontak WA Wakalahmu